Komisi Disiplin PSSI akhirnya mendiskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang dari ajang kompetisi Divisi Utama musim 2014. Hukuman tersebut karena kedua tim dinilai telah melakukan pertandingan yang mencederai fair play.
Kedua tim yang tergabung dalam grup N Divisi Utama 2014 bertanding di Stadion Sasana Krida, Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10/2014) lalu. Dalam pertandingan yang berkesudahan dengan skor 3:2 itu, semua gol tercipta dari gol bunuh diri para pemainnya.
Dua pemain PSIS, mencetak tiga gol bunuh diri, yaitu Fadly Manan pada menit ke-90 dan Koemadi menit ke-91 dan 90+3. Sedangkan dua gol PSIS berasal dari bunuh diri pemain PSS Hermawan menit ke-86 dan Agus Setiawan menit ke-88
Baca juga:
Kedua tim diduga sengaja mengejar hasil negatif atau kekalahan agat tidak bertemu dengan juara grup N yaitu Pusamania Borneo FC, runner-up grup P, pada laga selanjutnya. Runner-up grup N sendiri akan bertemu dengan juara grup P, Martapura FC.
Hinca Panjaitan, ketua Komisi Disiplin PSSI menyatakan, Komisi Disiplin PSSI mendiskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang demi menjaga nama baik serta wibawa dari Divisi Utama. “Dengan berat hati kami memutuskan utuk mendiskualifikasi mereka. Semua ini demi kejelasan kompetisi dan menjaga wibawa kompetisi itu sendiri,” ujar Hinca Panjaitan, dilansir merdeka.com, Rabu (29/10/2014).
Hinca menambahkan, pihaknya akan terus mendalami insiden sepak bola gajah yang diperagakan PSS Sleman dan PSIS Semarang itu. Adapun untuk pengganti posisi mereka yang telah dicoret dari Divisi Utama 2014 adalah kewenangan PT Liga Indonesia.
“Kurang lebih dua pekan kami akan melakukan investigasi menyeluruh. Saat ini, kedua tim sudah dipastikan gugur. Untuk pengganti mereka di semifinal silahkan tanyakan PT Liga (Indonesia) karena itu bukan wewenang kami,” pungkasnya.