Balapan F1 di Indianapolis Amerika Serikat 2005 yang Memalukan

Oleh: - 1 Maret 2023  |

Instagram

Grand Prix F1 Amerika Serikat 2005
Grand Prix F1 Amerika Serikat 2005 (the-race.com)

Balapan Grand Prix F1 Amerika Serikat di Sirkuit Indianapolis pada tahun 2005 adalah salah satu balapan paling kontroversial serta memalukan dalam sejarah Formula 1. Bagaimana tidak, dari 20 mobil yang ada, hanya 6 yang ikut balapan pada GP Amerika tahun 2005. Sedangkan 14 mobil lainnya memilih untuk tidak ikut karena masalah ban Michelin yang mereka pakai.

Hanya mobil-mobil dari tim Ferrari, Jordan, dan Minardi pengguna ban Bridgestone yang ikut balapan. Tak pelak, keenam mobil tersebut tak ubahnya melakukan sunmori bersama selama 73 lap di sirkuit Indianapolis. Meskipun Michael Schumacher berhasil menang, banyak yang merasa bahwa balapan tersebut tidak sah karena pesertanya terlalu sedikit.

Diawali Insiden Ralf Schumacher

Ralf Schumacher di F1 Indianapolis 2005
Ralf Schumacher di F1 Indianapolis 2005 (autopics.com.au)

Banyak penggemar F1 mempertanyakan mengapa hanya 6 mobil yang ikut balapan dan apa yang sebenarnya terjadi. Insiden pada Free Practice 2 yang dialami Ralf Schumacher dari tim Toyota menjadi awal dari semua kejadian tersebut. Mobil yang dikendarai adik Michael Schumacher itu mengalami pecah ban di bagian kiri belakang saat berada di tikungan banking/miring Indianapolis.

Beberapa pembalap juga mengalami masalah ban ketika melewati tikungan tersebut. Namun insiden yang dialami oleh Ralf dianggap cukup parah dan berbahaya. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa ban Michelin bisa mengalami masalah seperti itu. Salah satu faktor utamanya adalah ban akan bekerja lebih keras ketika melewati tikungan banking di Indianapolis.

Aspal Baru Sumber Bencana

Saat mobil F1 melaju dengan kecepatan tinggi di tikungan dengan sudut kemiringan, beban pada ban semakin bertambah. Hal tersebut seharusnya tidak jadi karena Michelin seharusnya sudah memperhitungkan faktor itu. Namun, ada faktor lain yang tidak terduga, yaitu sirkuit Indianapolis kala itu baru saja diaspal dengan permukaan yang lebih kasar dan abrasif.

Permukaan aspal yang kasar dan abrasif membuat beban pada ban semakin besar ketika melewati tikungan banking. Akibatnya ban menjadi rapuh dan terjadi insiden-insiden pecah ban. Setelah insiden tersebut, Michelin langsung melakukan investigasi. Sayangnya Michelin mengaku tidak mengerti apa yang menyebabkan ban mereka menjadi sangat rapuh di Indianapolis.

Baca juga:

Akhirnya Michelin memutuskan untuk mengirim ban dengan spesifikasi berbeda untuk dipakai di balapan GP Amerika. Namun ban baru tersebut tetap bermasalah dan hanya tahan sampai 10 lap saja di sirkuit Indianapolis, kecuali jika laju mobil bisa diperlambat di tikungan miring. Berbagai solusi dicoba oleh pihak Michelin dan Bernie Ecclestone selaku CEO Formula 1 saat itu.

Solusi Chicane Ditolak

Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menambahkan chicane di tikungan banking, yang bertujuan untuk memperlambat laju mobil. Hampir semua tim setuju dengan solusi itu, kecuali Ferrari yang tidak ikut dalam diskusi. Padahal Tim Jordan dan Minardi, yang kala itu memakai ban Bridgestone, sebenarnya menyetujui solusi penambahan chicane tersebut.

Presiden FIA 1993–2009 Max Mosley
Presiden FIA 1993–2009 Max Mosley (theguardian.com)

Charlie Whiting selaku race director dan Max Mosley sebagai presiden FIA saat itu tetap menolak usulan penambahan chicane. Menurut mereka berdua, menambahkan chicane dianggap melanggar regulasi atau ketentuan FIA karena mengubah layout sirkuit. Pemasangan chicane juga dinilai tidak adil bagi pengguna ban Bergerstone yang tidak mengalami masalah.

Jika penyelenggara tetap memasang chicane, maka balapan Indianapolis tidak akan diakui oleh FIA dan menjadi non-championship alias poin yang didapat pembalap tidak akan terakumulasi dalam total perburuan gelar juara dunia. Max Mosley juga mengancam semua balapan di AS yang diadakan di bawah naungan FIA akan dibubarkan jika tim tetap nekat memasang chicane.

Pengguna Ban Michelin Menyerah

Akhirnya, karena waktu semakin menipis dan tidak ada pilihan lain, tim pengguna ban Michelin sepakat untuk tidak ikut balapan demi keselamatan dan keamanan para pembalap mereka. Tim yang menggunakan ban Michelin tidak bisa balapan jika tikungan banking di Indianapolis tidak diperlambat karena terlalu berbahaya dan berisiko tinggi bagi pembalap.

McLaren-Mercedes MP4-20 di Indianapolis
McLaren-Mercedes MP4-20 di Indianapolis (motorsportimages.com)

Tim pengguna ban Michelin seperti McLaren-Mercedes memutuskan untuk tetap ikut formation lap, tapi tidak akan ikut start balapan, melainkan langsung masuk pit. Tim Jordan dan Minardi yang menggunakan ban Bridgestone juga awalnya menolak ikut balapan. Namun setelah dibujuk oleh Bridgestone dan takut akan sanksi dari Max Mosley, kedua tim melanjutkan balapan.

Balapan Grand Prix Amerika Serikat akhirnya berjalan dengan enam mobil saat start. Di akhir balapan, Michael Schumacher juara diikuti Rubens Barrichello rekan setimnya di Ferrary di peringkat dua. Sedangkan pembalap Jordan-Toyota, Tiago Monteiro, ada di podium ketiga. Itu juga jadi kemenangan satu-satunya Ferrari yang musim tersebut memang menurun.

FIA Disalahkan Pencinta F1

Memang tidak disangkal bahwa sumber kesalahan pada balapan GP Indianapolis 2005 ada pada Michelin yang gagal menyediakan ban aman bagi tim peserta. Namun begitu, FIA menjadi sorotan utama karena tidak mampu memberikan solusi untuk memungkinkan 20 pembalap tetap membalap hingga bisa memberikan penonton pertunjukan yang layak untuk ditonton.

Sebaliknya, FIA justru memainkan peran dengan menyalahkan Michelin dan seolah-olah melempar tanggung jawab pada perusahaan tersebut. Tak pelap, banyak pencinta balap yang menilai Balapan GP AS musim 2005 sampai kini menjadi balapan paling memalukan sepanjang sejarah F1 karena menunjukkan betapa buruknya orang-orang yang ada di FIA.

Reaksi FIA setelah Grand Prix F1 Amerika Serikat juga membuat publik terheran-heran. Pasalnya, FIA memanggil tujuh tim pengguna ban Michelin yang tidak ikut balapan lalu menghukum mereka karena dinilai telah merusak citra F1 dan FIA di mata dunia. Pada akhirnya hukuman tersebut dicabut karena tim-tim yang dihukum memang tak punya pilihan selain tidak ikut balapan.

Tim Lain Tak Punya Pilihan

Andai saja para tim F1 pengguna ban Michelin nekat balapan, menurut hukum di negara bagian Indiana, mereka bisa dituduh melakukan perbuatan kriminal dengan menempatkan nyawa pembalap dalam kondisi bahaya. Dengan kata lain, para tim tersebut memang tidak punya pilihan lain selain undur diri dari balapan GP AS 2005 demi kebaikan tim dan pembalap.

Podium GP F1 Amerika Serikat 2005
Podium GP F1 Amerika Serikat 2005 (Reddit)

Pihak Michelin sendiri bersedia memberikan ganti rugi serta kompensasi. Mereka mengembalikan sebagian uang penonton lewat cek dan memberikan sebanyak 20 ribu tiket gratis pada balapan di tempat yang sama musim 2006. Tragedi memalukan di Indianapolis 2005 membuat pamor Michelin menurut hingga mereka memutuskan hengkang dari F1 pada 2006.

GP AS juga mengalami krisis setelah balapan tahun 2005. Penjualan tiket terus menurun hingga akhirnya Bernie Ecclestone memutuskan tidak memperpanjang kontrak F1 Indianapolis pada musim 2007 setelah delapan tahun rutin menggelar balapan. Baru tahun 2012 balapan F1 kembali ke Amerika walau digelar di sirkuit yang berbeda, yakni Circuit of the Americas (COTA).

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan